Rasa tidak sabar untuk segera mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim II
sejujurnya telah kami rasakan sejak itinerary Tim Sumatra 2 dibagikan,
rasa penasaran dan keinginan untuk segera menjelajah Riau dan Kepulauan
Riau pada dasarnya merupakan dua faktor besar yang membuat kami merasa
tidak sabaran untuk segera tiba.
Perjalanan udara dari Jakarta menuju Pekanbaru dalam keadaan normal di tempuh selama satu setengah jam sehingga begitu jarum jam menunjukan pukul 12.30 WIB saya semakin tidak sabaran karena itu artinya dalam waktu 30 menit lagi kami akan segera menginjakan kaki di bumi melayu lancang kuning . Diah yang sebelumnya tertidurpun akhirnya bangun dan kegirangan ketika tahu kami akan segera tiba ketika melihat di samping kanan tempat duduk kami telah tersaji pemandangan hijau yang menghampar dan sungai kuning yang berkelok-kelok membelah hamparan hijau tersebut. Dan benar saja kurang dari 30 menit kemudian pramugari mengumumkan bahwa pesawat akan segera mendarat, Pekanbaru sebentar lagi.
Langit berawan menyambut kedatangan kami begitu turun dari tangga pesawat. Dalam hati saya berdesis, Pekanbaru adalah salah satu kota di Indonesia yang maju dan memiliki kearifan lokal budaya tinggi juga keindahan alam yang menawan. Sebuah baliho besar bertuliskan “Selamat datang di Bumi Lancang Kuning” menyambut kami dengan gagah, kami tiba dengan selamat.
Bandara Sultan Syarif Kasim II dalam pengamatan kami bukanlah bandara yang besar namun kami terkesan dengan ketertiban yang kami pandang sebagai suatu hal yang istimewa. Begitu tiba di pintu keluar sepanjang mata memandang siapapun yang berkunjung ke Pekanbaru akan di saji pilihan jajanan yang berjejer rapi di antara tempat-tempat duduk sehingga memilih memutuskan melepaskan lelah perjalanan udara bukan merupkan pilihan yang buruk. Namun untuk mereka yang agaknya tergesa-gesa solusi pilihanpun tersedia karena kurang dari lima langkah dari pintu keluar akan berjejer mobil-mobil taksi yang siap megantarkan anda ketempat tujuan.
Bandara Sultan Syarif Kasim II memiliki tata arsitektur yang menarik karena terkesan kuat aksen melayunya namun yang lebih penting dari itu di Bandara mungil tersebutlah kami menemukan kesan pertama bahwa orang pekanbaru, Riau adalah orang yang ramah. Setidaknya untuk perkara senyum, senyum mereka manis.
Perjalanan udara dari Jakarta menuju Pekanbaru dalam keadaan normal di tempuh selama satu setengah jam sehingga begitu jarum jam menunjukan pukul 12.30 WIB saya semakin tidak sabaran karena itu artinya dalam waktu 30 menit lagi kami akan segera menginjakan kaki di bumi melayu lancang kuning . Diah yang sebelumnya tertidurpun akhirnya bangun dan kegirangan ketika tahu kami akan segera tiba ketika melihat di samping kanan tempat duduk kami telah tersaji pemandangan hijau yang menghampar dan sungai kuning yang berkelok-kelok membelah hamparan hijau tersebut. Dan benar saja kurang dari 30 menit kemudian pramugari mengumumkan bahwa pesawat akan segera mendarat, Pekanbaru sebentar lagi.
Langit berawan menyambut kedatangan kami begitu turun dari tangga pesawat. Dalam hati saya berdesis, Pekanbaru adalah salah satu kota di Indonesia yang maju dan memiliki kearifan lokal budaya tinggi juga keindahan alam yang menawan. Sebuah baliho besar bertuliskan “Selamat datang di Bumi Lancang Kuning” menyambut kami dengan gagah, kami tiba dengan selamat.
Bandara Sultan Syarif Kasim II dalam pengamatan kami bukanlah bandara yang besar namun kami terkesan dengan ketertiban yang kami pandang sebagai suatu hal yang istimewa. Begitu tiba di pintu keluar sepanjang mata memandang siapapun yang berkunjung ke Pekanbaru akan di saji pilihan jajanan yang berjejer rapi di antara tempat-tempat duduk sehingga memilih memutuskan melepaskan lelah perjalanan udara bukan merupkan pilihan yang buruk. Namun untuk mereka yang agaknya tergesa-gesa solusi pilihanpun tersedia karena kurang dari lima langkah dari pintu keluar akan berjejer mobil-mobil taksi yang siap megantarkan anda ketempat tujuan.
Bandara Sultan Syarif Kasim II memiliki tata arsitektur yang menarik karena terkesan kuat aksen melayunya namun yang lebih penting dari itu di Bandara mungil tersebutlah kami menemukan kesan pertama bahwa orang pekanbaru, Riau adalah orang yang ramah. Setidaknya untuk perkara senyum, senyum mereka manis.
Sumber : http://travel.detik.com/aci/read/2011/10/03/112325/1735298/1274/selamat-datang-di-bumi-lancang-kuning/3
1 komentar:
jangan pernah bosan untuk datang ke Riau lagi OK
Posting Komentar